25 Desember 2007

Piala Dunia 1954

Sejak dimulainya dekade 1950, Hungaria tumbuh menjadi kekuatan sepak bola dunia. Juara Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia, dan tak terkalahkan dalam 28 pertandingan internasional sejak Mei 1950 (31 pertandingan, 27 kali menang, dan empat imbang) merupakan beberapa rekor yang dicatat tim berjuluk The Magical Magyars itu.

Dunia disajikan revolusi baru sepak bola yang diusung Ferenc Puskas, Jeno Bozsik, Zoltan Czibor, Sandor Kocsis, dan Nandor Hidegkuti.

"Seperti menghadapi tim dari angkasa luar," kata gelandang Inggris, Syd Owen, setelah timnya dikalahkan 7-1 di Budapest pada 1954. Setahun sebelumnya, 1953, Inggris juga keok 3-6 di Wembley, kekalahan pertama The Three Lions di stadion kebanggaannya itu.

Presiden baru FIFA asal Belgia, Rodolphe William Seeldrayes (1954-1955), mengubah format turnamen kelima ini. Babak kualifikasi yang diikuti 34 negara memperebutkan 14 tempat plus Uruguay sebagai juara bertahan dan tuan rumah Swiss yang lolos otomatis.

Keenam belas peserta final dibagi dalam empat grup, dua tim teratas dari masing-masing grup lolos ke babak perempat final.

Status favorit Hungaria ditunjukkan pada penyisihan grup 1. Tim asuhan Gustav Sebes itu bermain dengan pola superofensif 4-2-4, Korea Selatan dilumat 9-0 dan Jerman Barat ditekuk 8-3.

Jerman Barat sendiri tetap lolos setelah pada pertandingan terakhir menang 7-2 atas Turki.
Perempat finalis lainnya adalah Brasil dan Yugoslavia (grup 1), juara bertahan Uruguay dan Austria (grup 3), serta Inggris dan Swiss (grup 4).

Partai perempat final menghadapi Brasil berubah layaknya perang. Dalam The Battle of Berne, demikian partai itu dijuluki, dua pemain Brasil dan satu pemain Hungaria diusir wasit karena berkelahi seusai pertandingan. Hungaria menang 4-2.

Hungaria semakin difavoritkan juara karena tampil gemilang di semifinal. Juara bertahan Uruguay disikat 4-2. Apalagi lawan Hungaria di final adalah Jerman Barat, yang menang 6-1 atas Austria.

Partai final menghadapi Jerman Barat seharusnya hanya formalitas bagi Hungaria. Tapi kenyataannya tidak.
Sekitar 60 ribu penonton di Stadion Wankdrof, Berne, 4 Juli 1954, menjadi saksi munculnya kekuatan baru di sepak bola dunia.

Hanya dalam waktu delapan menit, Hungaria sudah unggul 2-0 lewat gol Puskas pada menit keenam dan Zoltan Szibor dua menit kemudian.

Tapi--juga dalam waktu delapan menit--Jerman Barat membalas lewat gol Max Morlock pada menit ke-10 dan Helmut Rahn pada menit ke-18. Kedudukan imbang 2-2 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Hungaria meningkatkan serangan, namun gagal karena kegemilangan kiper Jerman, Toni Turek. Enam menit menjelang pertandingan usai, kejutan itu terjadi. Rahn kembali mencetak gol dan Jerman Barat juara.

Bagi Gyula Grosics, kiper Hungaria, pahitnya kekalahan masih terasa selama satu dekade. "Itu adalah hari paling sedih bagi sepak bola Hungaria. Sudah lebih 40 tahun, tapi jika ada orang yang mengingatkan pertandingan tersebut, saya masih menangis," katanya.
Rekor tak terkalahkan dan nama besar The Magical Magyars sirna. Tim Panser kini muncul jadi kekuatan baru sepak bola dunia!

0 Comments: