25 Desember 2007

Piala Dunia 1958

Dunia 1958 adalah tahunnya Brasil. Tak beruntung di Piala Dunia 1950, tim Samba akhirnya menjadi juara untuk pertama kalinya, gelar yang sudah ditunggu sejak lama.
Eropa kembali mendapat jatah tuan rumah. Setelah Swiss, kali ini Swedia mendapat kehormatan, dua tahun setelah The Father of World Cup, Jules Rimet, wafat pada 16 Oktober 1956 di Paris dalam usia 83 tahun.

Piala Dunia keenam ini juga ditandai rekor negara yang ikut serta, yaitu 55 negara. Babak kualifikasi menghasilkan kejutan saat Belgia, Belanda, Swiss, Spanyol, Uruguay, dan Italia gagal lolos ke putaran final.

Putaran final memberikan kesempatan untuk menyaksikan kekuatan sepak bola baru, seperti Wales, Irlandia Utara, Uni Soviet, dan Swedia.

Keenam belas negara peserta putaran final dibagi dalam empat grup yang terdiri atas empat negara. Untuk pertama kalinya sistem setengah kompetisi diberlakukan, yakni masing-masing negara melakukan tiga pertandingan menghadapi tiga negara lain di grup mereka.

Setelah gagal di dua kesempatan--1950 dan 1954--Brasil mempersiapkan diri dengan sangat serius.

Ditangani Vicente Feola, Brasil memuncaki grup keras--grup 4--yang dihuni Austria (3-0), Inggris (0-0) dan Uni Soviet (2-0).

Dalam pertandingan terakhir menghadapi Uni Soviet, Brasil menurunkan dua pemain anyar, Manuel Fransisco Dos Santos, yang kemudian dikenal dengan Garrincha, serta pemain berusia 17 tahun, Edson Arantes do Nascimento, atau pendeknya, Pele.

Tak ada yang bisa menghentikan langkah Brasil. Wales terbilang paling beruntung. Gawang mereka hanya kebobolan 0-1 di perempat final. Gol tunggal dicetak Pele. Inilah gol pertama Pele di Piala Dunia. Bintang baru telah lahir.

Di semifinal, tak ada lagi yang bisa menghentikan Brasil. Prancis, yang diperkuat Just Fontaine, top scorer dengan 13 gol di Piala Dunia kali ini, disikat 6-3, dan Pele mencetak hat trick.

Sekali lagi Brasil lolos ke final, kali ini lawan tim Samba adalah tuan rumah Swedia.

Ditangani pelatih asal Inggris, George Raynor, Swedia melangkah ke final setelah mengalahkan juara bertahan Jerman Barat (3-1) di semifinal.

Tapi di final, 51.800 penonton yang hadir di Stadion Rasunda, Stockholm--juga Raja Swedia King Gustav Adolf--harus kecewa.

Dalam partai yang kemudian dikenal dengan Mercenaries versus Magicians (Tentara Bayaran versus Pesulap) ini, Brasil--untuk pertama kalinya--tertinggal lebih dulu setelah Swedia mencetak gol lewat Nils Liedholm pada menit ketiga.

Namun, hal itu tak berlangsung lama. Garrincha dua kali menerobos barisan belakang Swedia untuk memberikan umpan matang kepada Vava pada menit kesembilan dan ke-32.

Pada awal babak kedua, Pele mencetak gol pada menit ke-55 sebelum ditambah Mario Zagallo (68). Meski tuan rumah memperkecil skor lewat gol Agne Simonsson (80), Pele memastikan kemenangan Brasil di masa injury time. Skor 5-2 untuk Brasil.

Seusai pertandingan, pendukung Swedia akhirnya memuja Brasil, terutama kepada pemain mudanya, Pele. Raja Gustav bahkan langsung menyalami Pele dan berfoto dengan tim yang mengalahkan negaranya.

0 Comments: