25 Desember 2007

Piala Dunia 1966

Untuk pertama kalinya, Piala Dunia digelar di negara yang mengklaim dirinya sebagai tempat lahirnya olahraga ini, 103 tahun lalu, Inggris.

Tapi berita besar justru terjadi sebelum turnamen.
Pada 19 Maret 1966, dua bulan sebelum pelaksanaan, televisi di Inggris memberitakan trofi Jules Rimet hilang saat dipamerkan di Westminster Abbey.

"Kami menyimpan trofi selama beberapa tahun dengan aman dan Inggris menghilangkannya hanya dalam beberapa hari," kata Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil, Joao Havelange, yang kemudian menjadi Presiden FIFA.
Di saat Skotland Yard--polisi rahasia Inggris--hampir menyerah, trofi Jules Rimet ditemukan secara tak sengaja.

Pickles--seekor anjing--tengah berjalan-jalan di London Utara dengan tuannya, David Corbett, 26 tahun. Pickles yang mau buang hajat menemukan trofi yang diperebutkan seluruh dunia itu terbungkus koran dan tergeletak begitu saja di semak-semak.

Inggris, yang berada di grup 1, sebenarnya tak terlalu istimewa. Formasi 4-3-3 yang dimainkan pelatih Alf Ramsey membuat Saint George Cross bermain defensif tapi efektif.

Bermain imbang 0-0 dengan Uruguay di partai pertama, The Three Lions memuncaki grup berkat kemenangan 2-0 atas Meksiko dan 2-0 atas Prancis.

Paling tidak, di perempat final, Inggris menjadi satu-satunya tim yang lolos tanpa pernah kemasukan gol (4-0), meski secara produktivitas kalah dari pemimpin grup lain: Jerman Barat (7-1), Portugal (9-2), dan Uni Soviet (6-1).

Penampilan efektif Inggris juga membuyarkan mimpi Argentina di perempat final. Gol tunggal tuan rumah dicetak Geoff Hurst pada menit ke-78.

Ujian berat menghadang Inggris di semifinal. Inggris harus berhadapan dengan sensasi baru Eropa, Portugal. Diperkuat The Black Panther, Eusebio, Portugal adalah tim yang menyingkirkan juara bertahan Brasil di babak penyisihan.

Tapi lagi-lagi efektivitas Inggris membuahkan hasil. Gawang Gordon Banks hanya mampu ditembus sekali berkat ketangguhan Jack Charlton dan sang kapten Bobby Moore di lini belakang. Dua gol menawan Bobby Charlton membuat Inggris menang 2-1.

Jerman menjadi lawan Inggris di final. Sadar dengan kekuatan Inggris, pelatih Jerman, Helmut Schon, menggeser bintang mudanya, Franz Beckenbauer, ke tengah untuk beradu dengan Bobby Charlton.

Hasilnya, duel Beckenbauer dan Charlton menjadikan pertandingan di Stadion Wembley, 30 Juli, berlangsung dramatis.

Gol Helmut Haller dibalas Geoff Hurst dan gol Martin Peters dibalas Wolfgang Weber, skor imbang 2-2 memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Hurst menemui sasaran dua kali pada masa tambahan untuk menjadi pemain pertama menghasilkan jaringan hatrik dalam perlawanan akhir Piala Dunia. Gol keduanya hangat dipertikaikan, melantun dari palang dan menurut hakim garis telah melewati garis gawang.

0 Comments: