25 Desember 2007

Piala Dunia 2002

Untuk pertama kalinya Piala Dunia dilangsungkan di luar Benua Amerika dan Eropa. Dan untuk pertama kalinya final Piala Dunia dilangsungkan di dua negara: Korea Selatan dan Jepang.

Menjelang turnamen, ketakutan akan keamanan sangat terasa menyusul serangan 11 September 2001 ke Kota New York dan Washington, Amerika Serikat. Tapi turnamen 30 Mei-31 Juni di 20 kota itu berlangsung aman. Kejutan justru berada di lapangan.

Kejutan sudah terjadi di partai pembukaan, Seoul World Cup Stadium, Seoul, 31 Mei 2002. Debutan asal Afrika, Senegal, mengandaskan juara bertahan Prancis 1-0 berkat gol tunggal Boupa Diop pada menit ke-30.

Tersingkirnya Les Bleus adalah kejutan paling besar. Prancis sama sekali tak mencetak gol, sekali imbang dengan Uruguay 0-0 dan dua kali kalah, 0-1 dari Senegal dan 0-2 dari Denmark. Les Bleus pulang cepat dari putaran pertama. Itu adalah penampilan terburuk juara bertahan sejak Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930.

Langkah Lions of Teranga--julukan Senegal--berlanjut di putaran kedua. Golden goal Henri Camara menundukkan Swedia. Tapi golden goal juga yang menghentikan langkah Senegal. Ilhan Mansiz mencetak gol pada menit ke-94, yang memberikan kemenangan bagi Turki.

Di penyisihan grup, kejutan juga terjadi. Amerika Serikat mengawali perjalanannya dengan mengalahkan Portugal 3-2. Portugal sempat bangkit dengan menang atas Polandia, tapi langkahnya berakhir dengan kekecewaan setelah dikalahkan tim kejutan lainnya, Korea Selatan.

Eropa membalas di grup neraka. Inggris dan Swedia mengatasi perlawanan Tim Tango Argentina dan tim elite Afrika, Nigeria.

Partai balas dendam Inggris dan Argentina dipentaskan di Sapporo Dome, Jepang, 7 Juni 2002. Kapten David Beckham, yang diberi kartu merah empat tahun lalu, menjadi bintang dengan gol tunggalnya dari titik penalti.

Argentina, yang bermain imbang dengan Swedia di pertandingan terakhir, harus pulang cepat dari perkiraan.

Putaran kedua kembali menyajikan hasil di luar perkiraan. Korea Selatan bertemu dengan Italia dan menang 2-1 berkat golden goal Ahn Jung Hwan. Ironisnya, gol ini membuat Ahn didepak klub Seri A Italia, Perugia.
Di perempat final, meski menang lewat adu penalti 5-2, Korea menyingkirkan tim besar Eropa lainnya, Spanyol. Meski kalah 0-1 dari Jerman di semifinal, hasil ini sudah menjadi sukses luar biasa.

Tuan rumah lainnya, Jepang, juga membuat kejutan dengan lolos dari Grup H, yang dihuni Belgia, Rusia, dan Tunisia. Langkah Jepang dihentikan Turki di putaran kedua. Tapi setidaknya hasil ini menunjukkan bahwa sepak bola Asia sudah menyejajarkan diri.

Turnamen diakhirinya dengan pertemuan dua tim raksasa langganan final: Brasil dan Jerman.

Brasil tak mendapat perlawanan berarti di Grup C: Turki dikalahkan 2-1, Cina 4-0, dan Kosta Rika 5-2. Selanjutnya langkah Tim Samba adalah menundukkan Belgia 2-0, Inggris 2-1 di perempat final, dan kembali Turki 1-0 di semifinal.

Lucunya, Jerman sama sekali tidak difavoritkan di awal turnamen. Perjalanan Tim Panser diawali dengan menggilas Arab Saudi 8-0, Kamerun 2-0, serta imbang dengan Irlandia 1-1.

Tiga babak selanjutnya, Jerman hanya mampu menang lewat gol tunggal: Paraguay di putaran kedua, Amerika Serikat di perempat final, dan Korea Selatan di semifinal.
Mandulnya lini depan--plus absennya Michael Ballack akibat kartu merah menghadapi Korea--membuat Jerman tak mampu berbuat banyak di final, yang digelar di International Stadium Yokohama, 31 Juni 2002.

Ronaldo, yang empat tahun lalu tampil buruk, kali ini menjadi pahlawan. Dua golnya memberikan gelar kelima bagi Selecao.

Satu catatan lain, penta campeone yang diraih Brasil menjadikannya sebagai negara yang selalu bisa meraih gelar di benua mana pun Piala Dunia dilangsungkan!

0 Comments: