26 Desember 2007

Tim Impian Dunia

KALAU harus memilih sebelas pemain terbaik dunia di posisi masing-masing, siapa yang layak dipilih? Tempo meminjam pendapat tiga pa-kar sepak bola untuk menjawab pertanyaan tadi. Ini pendapat mereka.

Kehebatan Zinedine Zidane masih di-akui bekas pemain nasional Indonesia Andjas Asmara, bekas pelatih nasional Sinyo Aliandoe, dan Rachmad Darma-wan. Ketiganya tidak ragu memilih pemain klub Real Madrid ini sebagai pemain tengah yang harus masuk Tim Impian Dunia.

Kendati mereka semua memuji kepia-waian Zidane, hanya Andjas—mantan pemain nasional Pra-Olimpiade 1976—yang menyatakan pemain berdarah Aljazair itu layak mendapat predikat pemain terbaik Piala Dunia 2006. Si-nyo yang mantan pelatih tim nasional le-bih memilih gelandang Argentina Juan Requelme. Sedangkan pelatih Persija Rachmad Darmawan memilih pemain sayap kiri Prancis, Franck Ribéry.

Sebagai pendamping Zidane di lapangan tengah, Andjas dan Rachmad sama-sama akan menempatkan Cristiano Ronaldo (Portugal). Rachmad tidak lupa memberikan posisi kepada pemain terbaiknya Franck Ribéry di sa-yap kiri. Sedangkan Andjas lebih me-milih Requelme. Adapun Sinyo cende-rung memilih David Beckham (Inggris) dan Ro-naldinho (Brasil).

Untuk lini belakang, ketiganya mem-per-cayakan posisi stoper kepada Fabio Cannavaro (Italia). Philipp Lahm (Jerman) menjadi pilihan Anjas dan Rachmad untuk mendampingi Cannavaro. Sedangkan Sinyo lebih suka Roberto Carlos (Brasil).

Ricardo (Portugal) layak mengisi posisi penjaga gawang. Kendati dalam pertandingan terakhir gagal mena-han tendangan penalti Zidane, ia tetap mampu membaca arah tendangan itu. Di perempat final, Ricardo telah memperlihatkan ketangguhannya membendung tembakan keras pemain Ing-gris seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, dan Jamie Carragher.

Baik Sinyo, Rachmad, maupun An-djas memiliki pilihan berbeda u-ntuk posisi striker. Sinyo terpikat ke-pada Lukas Podolski (Jerman), Rachmad memilih Miroslav Klose (Jerman), sedangkan Andjas jatuh hati kepada Lionel Messi meskipun pemain Argentina itu jarang diturunkan.

Rachmad punya alasan memilih Klose. Penyerang berusia 28 tahun itu mengoleksi gol terbanyak dengan lima gol. Namun peranan Klose dalam tim masih kalah menonjol dibanding Lukas Podolski. Selain memiliki nalu-ri mencetak gol, Podolski juga sering melakukan manuver berbahaya di depan gawang lawan.

Karakter Podolski yang agresif akan semakin mengancam lawan jika di-sandingkan dengan penyerang Pr-ancis, T-hierry Henry. Duet kedua pemain ini menjadi ujung tombak yang bakal membuat nyali pemain belakang lawan meng-keret.

0 Comments: