23 Desember 2007

Piala Dunia 1934

Piala Dunia kembali ke benua Eropa. Dalam kongres FIFA Oktober 1932, FIFA terpaksa menerima Italia, satu-satunya negara yang bersedia menjadi tuan rumah setelah Swedia mengundurkan diri. Keputusan yang tidak populer.

Maklum, di awal tahun 1930-an, situasi politik di Eropa memang tengah memanas dengan berkembangnya paham fasisme. Adolf Hitler memimpin Jerman dan Italia dipimpin Benito Mussolini. Il Duce menggunakan Campionati Mondiali di Calcio 1934 sebagai ajang pembuktian rezimnya.

Dilangsungkan pada 27 Mei hingga 10 Juni, untuk pertama kalinya digelar babak kualifikasi yang diikuti 32 tim, termasuk tuan rumah Italia. Sebanyak 16 tim lolos ke final, 12 dari Eropa, tiga wakil Amerika Selatan--kecuali juara bertahan Uruguay yang menolak hadir sebagai protes--serta satu tim Afrika, Mesir.

Seperti yang telah diprediksi, hanya tim-tim Eropa yang mampu masuk perempat final. Cekoslovakia menundukkan Swiss 3-2, dua gol Karl Homman memberikan Jerman kemenangan 2-1 atas Swedia, dan Hungaria menyingkirkan Austria 2-1.

Partai Italia-Spanyol menjadi partai puncak di putaran itu. Di partai yang disaksikan Mussolini itu, Spanyol unggul lewat gol Luis Regeiro pada menit ke-31. Italia mampu menyamakan kedudukan lewat Giovanni Ferrari 14 menit kemudian, tapi skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.

Pertandingan diulang keesokan harinya. Kiper Spanyol, Ricardo Zamora, yang tampil menawan dalam pertandingan pertama, tak bisa menyelamatkan gawangnya dari gol Giuseppe Meazza. Italia pun melaju ke babak semifinal.

Dua hari kemudian di semifinal, "kuasa" tuan rumah kembali diperlihatkan saat melawan Austria. Wasit asal Swedia, Ivan Eklind, membiarkan Meazza yang berdiri offside pada menit ke-10. Meski tendangannya mampu ditahan kiper Peter Platcer--yang dihalangi dua pemain Italia---Enrique Guaita memastikan kemenangan tuan rumah. Lawan Italia, Cekoslovakia, mengalahkan Jerman 3-1 berkat hat trick Oldrich Nejedly.

Partai puncak dilangsungkan 10 Juni di Stasion Nazionale, Roma. Cekoslovakia tak hanya menghadapi tim Italia, tapi juga pendukung tuan rumah dan wasit Ivan Eklind yang ditunjuk Mussolini memimpin pertandingan. Tak aneh jika kemudian Eklind, 28 tahun, dijuluki The Count of Rome.

Cekoslovakia membungkam 50 ribu pendukung Italia berkat gol Antonin Puc pada menit ke-76. Raimundo Orsi menyamakan kedudukan bagi Italia pada menit ke-81. Lucunya, sehari kemudian para wartawan meminta Orsi mengulangi tendangannya, namun ia baru berhasil setelah mencoba 50 kali.

Italia memastikan trofi juara yang pertama kali setelah Angelo Schiavo mencetak gol kemenangan tujuh menit setelah babak perpanjangan waktu. Mussolini sendiri yang memberikan trofi Jules Rimet kepada kiper sekaligus kapten tim Italia, Giampiero Combi.

Toh, pelatih Italia, Vittorio Pozzo, menyatakan bahwa kemenangan timnya diraih bukan karena perintah Mussolini atau dukungan penonton, melainkan karena timnya lebih baik.

"Jika kami bermain lebih bagus dan taktis dari Cekoslovakia, kami akan menang. Jika tidak, kami tentu kalah," katanya.

0 Comments: